Mengalami Hidup Dalam Roh Kudus?

Jakarta Anda masih asing dengan kegiatan karismatik yang ada dalam gereja Katolik? Tentunya masih ada orang-orang yang menganggap bahwa kegiatan karismatik bukanlah 100% Katolik. Mendengar kata hidup dalam Roh Kudus menjadi asing bagi beberapa orang, khususnya kalangan orang muda Katolik.

Padahal bukan sebuah omong kosong belaka jika berbicara tentang Roh Kudus, Allah sendiri yang menjanjikan penghibur bagi manusia yaitu Roh Kudus. Setelah Yesus wafat dan naik ke surga, Tuhan tidak lepas tangan. Ia memberikan Roh kudus kepada setiap manusia agar boleh mengalami kedamaian, sukacita, dan keberanian untuk mewartakan Kristus.

1497673767765Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Universitas Bunda Mulia, didampingi tim Campus Ministry mengadakan acara Retret Hidup Dalam Roh Kudus (RHDRK), pada tanggal 9-11 Juni lalu. Pagi cerah kala itu menghantarkan kami para peserta dan panitia ke Camp David Resort, Jawa Barat. Dengan segala latar belakang yang dibawa dari masing-masing orang, bersatu dan saling mengenal satu sama lain.
Sampainya di Camp David, semua berkumpul di Aula lantai dua untuk merengangkan otot yang tegang karena perjalanan. Bernyanyi, bergerak, dan bermain mencairkan suasana dan saling mengenal satu sama lain. Dipandu oleh Pastor Dion, OFM., perayaan ekaristi atau misa pembuka berlangsung begitu damai dan khusyuk.

Sesi pertama hari itu dimulai dengan lagu syukur, dan pujian bergaya karismatik, dengan tarian dan seru-seruan. Terlihat kecanggungan para peserta yang nampak pada raut wajahnya, serta gerakan yang masih terbatas. Hal yang wajar, karena banyak diantara mereka belum pernah mengikuti kegiatan karismatik katolik. Namun semua itu berlangsung dengan tetap bersukacita.

Sesi pertama dan kedua pada hari itu dibawakan oleh kak Emilia Ariestiana dari Campus Ministry dengan tema Cinta Kasih Allah dan Penyelamatan. Ia menjelaskan tentang betapa Allah sangat mencintai manusia dengan segala keberdosaan yang dilakukan. Ilustrasi yang disampaikan membuat kami sadar bahwa segala ciptaan baik, karena Allah menciptakan manusia seturut dengan citraNya.

Setiap sesi ditutup dengan sharing yang dilakukan berkelompok yang dipimpin oleh panitia-panitia. Dalam kelompok tersebut kami semua menceritakan, dan berbagi pengalaman berkaitan dengan topik tiap sesi. Dari sharing tersebut diharapkan dapat saling terbuka dan dijaga kerahasiaannya, serta saling bertumbuh bersama.
Keesokan harinya, dengan segala kesejukan yang Tuhan berikan, dari cahaya matahari yang masih dapat kami lihat, kami diajak untuk bersyukur atas segala kebaikan yang telah Tuhan kasih, dan karena kasih sayangNya, kami sadar kami masih bisa menikmati semua itu. Sesi ke tiga dan ke empatpun dilangsungkan bersama kak Andrew Tjenghar Widjaja dari Campus Ministry.

Bertemakan Hidup Baru, dan Menerima Karunia Roh Kudus, Sesi dilakukan dengan banyak menceritakan pengalaman pembicara berhubungan dengan bagaimana ia meninggalkan kehidupan lampaunya dan berbalik 180 derajat yang mengarah kepada kebenaran. Semakin dalam pembahasan tiap sesi, membawa kita semakin menyadari bahwa Tuhan mencintai manusia, Ia ingin menjaga kita, dan kembali kepada hidup yang Tuhan inginkan.
Menyadari segala dosa, kami semua diajak untuk menerima sakramen tobat. Melayakan diri untuk menerima janji Tuhan yaitu penghiburan melalui Roh Kudus. Suasana sendu seketika, menyadari betapa tidak layaknya untuk Tuhan cintai, tapi Ia terus menjaga manusia selalu dan melupakan segala kesalahan manusia.
Usai sakramen tobat, janji baptispun dilaksanakan. Lilin dinyalakan, percikan air suci sangat menyegarkan hati kala itu. Hati terasa tentram, beban pun telah diakui dalam sakramen tobat. Kami percaya Tuhan tak memperhitungkan dosa kami, dan kami siap untuk menerima karunia Roh Kudus.

Sesi pertobatan dan sesi lima dipimpin oleh Elvindes Kapitsa dari Campus Ministry. Sesi ini berisi tentang pencurahan Roh Kudus dan dilanjutkan dengan doa pencurahan Roh Kudus. Suasana sukacita meliputi kami. Pujian kami serukan dan bergerak dengan gembira tanpa canggung. Doa pencurahan dilaksanakan. Sukacita, haru, damai, pasrah, semua berpadu jadi satu. Suatu pengalaman tak tertuliskan yang kami rasakan.

Kami percaya Tuhan hadir dan menyentuk setiap hati kami satu persatu, hangat, mengalir. Tuhan menjawab segala ketidak percayaan dan menjawab keraguan setiap kami. Setelah segala perjumpaan dengan Kristus kami lakukan melalui pencurahan Roh Kudus, kami dipersilakan untuk berbagi pengalaman untuk memberi peneguhan.

Bukan omong kosong, kami semua merayakan perjumpaan dengan penuh sukacita memuji namaNya begitu tinggi melalui pujian, bergerak dengan tulus gembira. Dengan penuh sukacita dan persaudaraan malam dingin terasa hangat ditemani api unggun.
Tak terasa pengalaman seperti surga tersebut menjumpai hari terakhir, dan kami akan bertarung melawan kenyataan dunia. Pagi hari itu masih dipenuhi rasa sukacita, mengucap syukur dan memuji Tuhan. Sesi enam dipimpin oleh kak Emil dengan tema Pertumbuhan, dan sesi tujuh bersama kak Andrew dengan tema Diubah Menjadi Serupa Dengan Kristus.

1497673846166Sesi pada hari terakhir ini meneguhkan kita untuk mejalani kehidupan dengan latar belakang kami. Melangsungkan kenyataan yang harus dilalui setelah kita tinggalkan tiga hari ini. Kami diberikan cara-cara untuk bertahan dan tetap menumbuhkan iman kita bersama Kristus. Kemudian ditutup dengan misa yang dipimpin oleh Romo Anton dan membuat kami semakin diteguhkan.

Dunia tidak akan berubah, paling tidak kita yang sudah berubah karena memperoleh Roh Kudus.

Oleh KMK Universitas Bunda Mulia

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *