POSITIF DALAM BERMEDIA SOSIAL

Saat ini penggunaan media sosial telah merambah berbagai kalangan dari anak kecil hingga orang tua. Media sosial diharapkan menjadi sarana untuk mempermudah komunikasi dan penyebaran berita. Namun perkembangan media sosial justru mengarah ke hal yang negatif.

Peran orang muda sangat berpengaruh dalam penggunaan media sosial secara positif namun pada kenyataannya dampak negatif media sosial justru menimpa kalangan orang muda sehingga konten negatif justru semakin banyak beredar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu Kemenkominfo bekerja sama dengan organisasi-organisasi lintas agama mengajak perwakilan dari orang- orang muda untuk bekerja sama memberantas konten negatif dan mencegah dampak buruk dari media sosial dengan melakukan pelatihan pemanfaatan media sosial dengan melakukan pelatihan pemanfaatan media sosial.

Dalam acara yang dilaksanakan di Civita Youth Camp tanggal 16 – 17 September 2017, Kemenkominfo bekerjasama dengan KWI, Komsos, FMKI, ISKA, dan PK mengundang 100 orang muda Katolik dari Keuskupan Jakarta dan Bogor untuk mengikuti pelatihan pemanfaatan media sosial tersebut.

Berikut rangkuman dari pelatihan yang diikuti oleh perwakilan DFJ 11 – 16 :

  1. Peran Pemerintah, Publik, dan Media Dalam Penguatan Karakter Bangsa di Sektor Informasi dan Komunikasi

Menurut Ibu Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si. selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik bahwa 70% pengguna internet di Indonesia adalah orang muda berusia produktif. Untuk itu perlu diwaspadai ancaman-ancaman sosial di kalangan muda seperti hoax, radikalisme, kekerasan, pornografi, mistik, hedonisme, konsumerisme, sinis, pesimis, dan narsis. Dampak dari konten negatif tersebut yaitu radikalisme, bullying, hedonisme, pornografi, narkoba, individualisme, degradasi moral, perilaku serba instan dan malas, dan tawuran. Banyak orang muda yang belajar radikalisme dari internet. Kelompok teroris banyak menjaring orang muda untuk melakukan terorisme melalui media internet. Dan melalui media internet pula mereka mengajarkan cara membuat bom kepada orang muda . Contoh radikalisme tersebut adalah bom thamrin, bom samarinda, penyerangan polisi di tangerang.

Tujuan dan dampak hoax:

  • Profokasi dan agitasi negatif
  • Menyulut kebencian, kemarahan, dan hasutan kepada orang banyak untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan,dll
  • Membentuk persepsi negatif untuk memanipulasi alam pikiran dan memberikan respon seperti keinginan pembuat berita palsu
  • Menimbulkan opini negatif sehingga terjadi disintegrasi bangsa

Ciri-ciri hoax:

  • Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan, dll
  • Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi
  • Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah
  • Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal
  • Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat
  • Judul dan pengantarnya profokatif dan tidak cocok dengan isinya
  • Memberi penjulukan
  • Minta supaya dishare atau diviralkan
  • Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya nampak ilmiah dan dipercaya
  • Artikel yang ditulis biasanya menyembunyian fakta dan data serta memelintir pernyataan nara sumbernya
  • Berita hoax biasanya ditulis oleh media abal-abal, media yang tidak jelas alamat dan susunan redaksi
  • Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi

Upaya menciptakan konten positif untuk melawan konten negatif dan hoax:

  • Melaksanakan literasi media kepada masyarakat agar mereka sadar untuk tidak membuat atau turut menyebarkan berita hoax dan menciptakan konten-konten positif
  • Aktif melakukan klarifikasi resmi dan counter issue terhadap berita-berita hoax atau potensi hoax di berbagai kanal.
  • Turut mengampanyekan dan menggandeng komunitas untuk melawan hoax (turnbackhoax.id)
  • Melaporkan materi-materi hoax ke adukonten@mail.kominfo.go.id dan http://trustpositif.kominfo.go.id/ serta https://www.turnbackhoax.id

Peran bersama dalam memberikan informasi di ruang publik:

  • Di tengah derasnya arus informasi, masyarakat Indonesia mengalami information flood
  • Media massa sangat potential untuk membangun dan membentuk karakter bangsa ke arah positif ataupun negatif baik disengaja maupun tidak disengaja
  • Peran pers mempunyai fungsi sebagai media informasi pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial (UU No.40 / 1999 tentang Pers, pasal 3)
  • Media harus bisa menjadi tempat rujukan informasi valid
  • Media adalah alat untuk mendiseminasikan informasi – sebagai proses pengayaan publik sehingga masyarakat memperoleh alternatif konten valid di tengah lautan informasi
  • Media diharapkan tidak terjerumus dalam memberikan berita, data, dan fakta yang tidak benar
  • Media juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan pemenuhan hak publik untuk tahu dengan memberikan ragam informasi yang mengedukasi, mencerahkan, memberdayakan, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air
  1. Deteksi Hoax : Membedakan Konten Positif dan Negatif

Metode dan Takarannya:

  • Periksa halaman tentang sebuah situs

Langkah ini untuk memastikan profile website yang menampilkan informasi tersebut apakah situs berita atau blog atau situs pribadi dan lainnya

  • Periksa URL website

Pastikan URL tidak memiliki alamat yang aneh. Jika alamatnya tidak lazim dan aneh makan patut diduga kualitas informasi yang disajikan kurang kredibel.

  • Periksa domain website dengan menggunakan situs who.is

Langkah ini untuk memeriksa kapan website tersebut dibuat dan siapa pembuat atau pemilik website tersebut. Biasanya situs palsu dibuat dalam usia seumur jagung, hitungan hari. Berbeda dengan situs kredibel yang memiliki profile situs yang jelas dan usia website yang sudah lama

  • Teliti website dan kontennya

Jika website tersebut situs yang kredibel maka sudah banyak artikel yang dihasilkan di internet cek apakah artikelnya kredibel atau tidak

  • Cek gambar

Kadangkala informasi palsu didistribusikan secara daring (dalam jaringan/online) dengan gambar lama dan disajikan diluar konteks

  • Informasi terlalu bombastis

Artikel atau informasi yang terlalu menyerang atau sangat sensasional mencengangkan atau kemungkinan besar menunjukkan tanda-tanda hoax

  • Sumber dan verifikasi

Hoax umumnya dihadirkan tanpa melibatkan sumber kredibel selain itu cek apakah bisa diverifikasi atau tidak. Artikel yang disajikan tersebut jika tidak bisa diverifikasi sebaiknya waspada kemungkinan hoax

  • Campur aduk

Artikel yang mencampuradukkan antara fakta dan opini layak dipertanyakan. Artikel dengan karakter tersebut berpotensi menyajikan informasi palsu

Hoax analyzer:

Jika kita menemukan konten yang bagus, sebarkan kepada audience yang tepat.

Jika ada konten yang berpotensi hoax, laporkan kepada hoax analyzer berikut ini:

  • Form NAWALA : http://www.nawala.org/form-pengaduan
  • Form KOMINFO : http://trustpositif.kominfo.go.id
  • Form POLISI ONLINE : http://www.polisionline.net/p/form-pengaduan.html
  • Facebook KOMINFO : https://www.facebook.com/Kemkominfo
  • Twitter KOMINFO : https://twitter.com/kemkominfo
  • Facebook POLRI : https://www.facebook.com/DivHumasPolri
  • Twitter POLRI : https://twitter.com/DivHumasPolri
  • Facebook POLISI ONLINE : https://www.facebook.com/LaporPolisiOnline

 

MARI MENJADI PELOPOR PEMUDA POSITIF DI SOSIAL MEDIA

IMG-20170924-WA0016

Post Author: admin

1 thought on “POSITIF DALAM BERMEDIA SOSIAL

    Ray Andyka

    (Februari 4, 2019 - 09:49)

    maaf ini bahasanya ko campur2 saya jadi ga gerti hehe…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *