Dalam Bagian Bab IV
Empat tonggak bagi aksi (4M)
Untuk menawarkan kesempatan bagi pencari suaka, pengungsi, migran, dan korban perdagangan manusia untuk menemukan damai yang mereka dambakan, dibutuhkan strategi untuk menggabungkan empat aksi yang berupa kata kerja: menyambut, melindungi, memberdayakan (mempromosikan), dan mengintegrasikan.
- Menyambut
“Menyambut” mengandung seruan untuk memperluas jalur-jalur legal untuk masuk kesuatu negara dan tidak lagi menjerumuskan migran dan mereka yang terpaksa berpindah, kenegara-negara dimana mereka akan menghadapi persekusi dan kekerasan. Menyambut juga menuntut kita untuk menyeimbangkan perhatian kita tentang keamanan nasional dengan perhatian pada hak-hak asasi manusia. Kitab Suci mengingatkan kita: “Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian, beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.”
- Melindungi
“Melindungi” berkaitan dengan kewajiban kita untuk mengakui dan membela martabat yang tak dapat diganggu gugat dalam diri mereka yang menyelamatkan diri dari bahaya yang sungguh-sungguh nyata, untuk mencari suaka dan rasa aman, serta untuk mencegah supaya mereka tidak dieksploitasi. Saya memperhatikan secara khusus perempuan dan anak-anak dalam situasi yang membahayakan diri mereka serta perlakuan kejam yang bahkan dapat memuncak pada perbudakan. Alah tidak diskriminatif: “Tuhan menjaga orang-orang asing, anak yatim, dan janda.”
- Memberdayakan
“Memberdayakan” memerlukan dukungan pada pembangunan manusia seutuhnya para migran dan pengungsi. Diantara sarana yang mungkin untuk melaksanakannya, saya menekankan pentingnya memastikan akses pada semua tingkat pendidikan bagi anak-anak dan orangmuda. Hal ini akan memberdayakan mereka; bukan hanya untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi mereka, tetapi juga membekali mereka dengan lebih baik untuk berjumpa dengan orang lain dan untuk merawat semangat dialog, lebih dari sekadar berhenti pada situasi penolakan atau pertentangan. Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah “menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian. Sebab itu, haruslah kamu menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.”
- Mengintegrasikan
Yang terakhir, “mengintegrasikan” berarti memperbolehkan pengungsi dan migran untuk ikut serta secara penuh dalam hidup masyarakat yang menyambut mereka, sebagai bagian dari proses saling memperkaya dan kerjasama yang berbuah untuk mendukung pembangunan manusia seutuhnya dalam masyarakat setempat. Santo Paulus mengungkapkannya dengan kata-kataini: “Demikianlah kamu bukanl agi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.”
Untuk lengkapnya silahkan dibaca: http://orangmudakatolik.net/download/pesan-paus-hari-perdamaian-sedunia/