Berawal dari rasa rindu berproses dan bersukacita, kami, para alumni Indonesia Youth Day dan AsianYouth Day Keuskupan Bogor mengadakan pertemuan. Akhirnya terobatilah sudah rasa rindu ini. Biarlah rasa rindu ini menjadi penyemangat disaat kami merasa “lelah” karena tiada kata lelah saat kita sedang bekerja di ladang Tuhan. Acara yang diketuai oleh Joseph Adityo Putranto ini berada di luar program kerja Komkep atau dengan kata lain acara MiCiN ini berdiri diatas kaki kami para alumni IYD dan AYD.
Sebelum “MiCiN” terbentuk menjadi seperti ini, awalnya acara ini hanyalah acara untuk gathering atau temu kangen peserta Asian Youth Day (AYD) yang diidekan oleh Khanza (kei) dan Dori. Tetapi setelah Kei dan Dori berunding dengan RD. Robertus Ari Ariyanto atau yang biasa dikenal atau dipanggil Romo Ari komkep ide makin berkembang. Terbentuklah panitia awal untuk acara yang tadinya hanya akan dijadikan sebagai Gathering AYD.
Setelah panitia kecil ini mengadakan rapat untuk yang pertama kalinya, mereka memiliki ide “mengapa acara ini tidak sekalian untuk reunian para peserta AYD dan IYD juga?”. Dari sini adalah awal terjadinya gathering para peserta AYD dan IYD. Dan pada saat rapat kedua salah satu dari panitia menyarankan bahwa “kalau kita kumpul-kumpul doang itu engga ada manfaatnya, hanya menghabiskan uang saja. Bagaimana kalau kita mengadakann reunian sekaligus workshop agar kita juga bisa melihat sudah sejauh mana mereka menjadi penggerak untuk OMK di gereja nya”. Dan inilah awal mula MiCiN terbentuk
Dengan persiapan yang hanya selama 3 bulan, para panitia berusaha sebaik mungkin agar keinginan mereka untuk mengumpulkan peserta AYD dan IYD dapat terwujud sesuai dengan rencana. Kami juga membuka pendaftaran bagi OMK yang tidak mengikuti AYD maupun IYD. Tiada kata Lelah walau setiap minggu para panitia selalu mengadakan rapat sekaligus sosialisasi ke beberapa paroki yang ada di Keuskupan Bogor.
Pada tanggal 27 Januari 2018 akhirnya hari yang telah ditunggu-tunggu pun tiba. Rangkaian acara yang diisi dengan Workshop yang dibagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas “Penggerak yang Bergerak” yang dibawakan oleh RD.Antonius Haryanto atau yang biasa dikenal dengan Romo Hary KWI dan kelas “Kebangsaan” yang dibawakan oleh Bapa Raymond dari KWI. Setelah sesi Workshop selesai dilanjutkan dengan sesi Worshipers sebagai penutup Pada hari Pertama, sesi ini dipimpin oleh tim Worship dari paroki St. Fransiskus Asisi Sukasari.
Hari kedua
Pagi pun tiba, pada pagi hari sebelum semua peserta melanjutkan sesinya, mereka melakukan Misa bersama anak-anak asrama SMP dan SMA Marsudirini, Parung terlebih dahulu. Misa yang dipimpin okeh RD. Jeremias ini berjalan dengan hikmat.
Setelah misa selesai, sesi pun dilanjutkan dengan Bonding game bersama Bapak Riyanto. Bonding game yang bertema “Bagaimana Cara Menjadi Penggerak yang Bergerak” ini sangat berarti bagi para peserta, banyak makna yang mereka dapatkan dari situ, setelah itu rangkaian acara selama 2 hari 1 malam ini ditutup dengan Evaluasi Bersama. Acara yang selama 3 bulan ini telah dinanti-nantikan Puji Tuhan terbayar sudah karena acara berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang kami rencanakan.
Kei