“Seandainya semua orang Indonesia seperti Mbak Alissa maka Indonesia akan damai,” ungkap Rm. Yoriss, ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua, setelah mendapat penjelasan pentingnya membangun persatuan dalam keberagaman.
Rapat pleno Komisi Kepemudaan (Komkep) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) 2018 yang diselenggarakam di Bali, 7-10 Maret 2018 diwarnai dengan kehadiran tokoh-tokoh penggerak orang muda. Mbak Alissa sebagai salah satu narasumber menegaskan perlunya pasukan orang muda sebagai agent of change untuk Indonesia lebih baik.
Keberagaman di Indonesia perlu dikelola. Situasi heterogen memiliki tantangan besar. Mbak Alissa juga mengungkapkan ingin mewujudkan cita-cita Abdurrahman Wahid dalam membangun pemikiran Islam moderat yang mendorong terciptanya demokrasi, multikulturalisme dan toleransi di Indonesia dan seluruh dunia.
Hal yang perlu diupayakan terus-menerus adalah semangat ingin mencoba berbagai hal misalnya kunjungan ke rumah-rumah ibadah. Kita perlu membuat jaringan lebih kuat dengan melakukan kunjungan-kunjungan ke siapa pun. “Semua manusia sama,” ungkapnya untuk menegaskan perlunya membangun silaturahmi pada siapa pun. Orang muda jangan takut membangun jaringan terutama dengan yang beragam.