Ngobrol bersama Jokowi
Hari Kedua, 16 Maret 2018
Akhirnya kami pun sampai dengan selamat di Bandar Udara Sydney Kingsford Smith. Kami pun langsung menuju lokasi di Royal Botanical Garden dekat dengan Sydney Opera House. Di sana kami mendapatkan arahan untuk persiapan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo keesokan harinya. Tentunya kami merasa antusias untuk menyampaikan aspirasi kami kepada beliau sebagai kepala negara. Tidak hanya itu, kami juga mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull di International Convention Centre Sydney dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia 2018. Tidak hanya itu, Bapak Azis Nurwahyudi sebagai Direktorat Diplomasi Publik juga mengatakan bahwa kami semua akan bertemu dengan pemuda-pemuda dari Australia.
Kami juga baru tahu bahwa ternyata ada protokol tertentu dalam bertemu dengan kedua kepala negara tersebut yang berlaku secara internasional dalam hubungan diplomatik. Hal tersebut juga membuka wawasan kami untuk semakin taat pada aturan kenegaraan.
Hari Ketiga, 17 Maret 2018
Pada hari ketiga ini, kami semua bangun pagi untuk bersiap-siap bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo. Tiap-tiap dari kami menata diri dengan menggunakna jaket bomber dan topi untuk jalan pagi bersama dengan beliau.
Akhirnya kami pun bertemu dengan Bapak Jokowi. Kami sangat senang bisa berbincang-bincang dengan beliau mengenai agen toleransi dan agen perdamaian. Beliau juga berbicara mengenai generasi milenial yang seharusnya bisa menjadi pionir dalam hal keberagaman ini melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. Salah satu dari kami juga menyampaikan kepada Bapak Jokowi tentang pemuda Australia yang juga bisa berkunjung ke Indonesia untuk melihat keberagaman Indonesia. Olahraga pagi ini terasa berbeda karena kami semua bisa bertanya kepada Bapak Jokowi secara langsung.
Selepas acara olahraga pagi itu, kami langsung briefing kembali di Four Seasons, Sydney bersama dengan sejumlah pemuda Australia sambil sarapan pagi. Pemuda-pemuda Australia ini sangat ramah dan membuka pintunya untuk menyambut kami. Dengan persiapan tersebut kami langsung menuju ICC, Sydney untuk ramah tamah dengan PM Australia, Malcolm Turnbull juga dengan Presiden RI, Joko Widodo.
Di ICC, kami berbincang-bincang dengan para pemuda Australia yang terdiri dari pelajar SMA hingga kuliah. Kami juga bercerita tentang kebudayaan Indonesia serta pendidikan kami. Kemudian perbincangan kami terhenti ketika kedua kepala negara memasuki ICC. Jujur, kami merasa bangga bisa bersalaman dengan PM Australia, Malcolm Turnbull dan juga dengan Presiden RI, Joko Widodo. Dalam pidato singkatnya, PM Australia memuji Indonesia sebagai negara yang hebat dengan kepala negara yang hebat juga. Setelah berfoto-foto bersama, kami langsung kembali ke Four Seasons untuk santap siang bersama dengan pemuda-pemuda Australia.
Dalam santap siang tersebut, kami bertukar banyak pikiran tentang keberagaman budaya masing-masing. Juga karena tema kegiatan ini adalah Interfaith Dialogue maka kami juga mendiskusikan tentang agama-agama kami masing-masing. Diskusi siang itu diselingi dengan harapan pemuda-pemuda Australia juga dapat berkunjung ke Indonesia.
Sorenya kami pun santap sore dengan makanan khas Indonesia di Australia yaitu masakan Padang.
Hari Keempat, 18 Maret 2018
Hari ini adalah hari Minggu, maka saya dan Kak Vela mengikuti misa di Saint Mary’s Cathedral di St. Mary’s Road Sydney NSW 2000. Kami berjalan kaki ke tempat tersebut karena dekat dengan tempat kami tinggal. Misa dimulai pada pukul 9 pagi Waktu Sydney bersama dengan umat Katolik di Australia. Sekilas bangunan Katedral di Sydney mirip dengan Gereja Katedral di Jakarta dengan gaya arsitektur gotik. Setelah misa di Katedral kami langsung menuju ke Government House, Sydney atau tempat tinggal Gubernur New South Wales, His Excellency General The Honourable David Hurley AC DSC (Ret’d).
Hari Kelima, 19 Maret 2018
Kami pun sampai di hari terakhir yaitu sarapan di rumah dinas Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney bersama dengan Bapak KonJen Heru Subolo. Santap pagi tersebut terasa nikmat karena kami berkunjung ke tempat-tempat Indonesia di Australia. Setelah sarapan kami langsung kembali ke bandar udara untuk kembali ke Jakarta dengan nomor penerbangan GA713.
Kesan Kami Berdua
Kami sungguh senang bisa mendapatkan kesempatan langka bisa mendampingi Bapak Jokowi di Sydney sambil berdialog dengan pemuda Australia. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak baik Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama yang sudah memfasilitasi kami dalam seluruh rangkaian kegiatan. Tidak lupa, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Komisi Kepemudaan KWI melalui Romo Harry yang sudah merekomendasikan kami dan menjadikan kami berdua, Ito dan Kak Vela, perwakilan dari agama Katolik, Komisi Kepemudaan KWI. Semoga kiranya acara ini menjadi awal untuk perjuangan untuk menjaga keberagaman Indonesia.
Tuhan Memberkati
Salam hangat,
Ito