LEADERSHIP CAMP

KEUSKUPAN AGUNG PALEMBANG

SINDANG JATI, 13 – 15 APRIL 2018

Angkatan Pertama Leadership Camp Keuskupan Agung Palembang (KAPal) telah lahir. 57 orang muda yang berasal dari berbagai Gereja di dekanat 1, 2, dan 3 sudah mengucapkan ikrar untuk semakin berani (Brave), taat (Obidient), dan melayani (Serve) dalam Tuhan. Dalam catatan Keuskupan Agung Palembang (KAPal), kegiatan ini adalah kegiatan pelatihan kepemimpinan pertama yang dirancang secara sempurna oleh Komisi Kepemudaan (Komkep). Kegiatan yang diperuntukkan dan dikonsentrasikan bagi perkembangan Orang Muda Katolik (OMK) KAPal ini, direncanakan untuk terlaksana secara rutin.

 

palembang1Pagi itu, 13 April 2019 di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau, selogan BOS (Brave – Obidient – Serve) yang diteriakkan penuh semangat oleh 57 OMK KAPal mulai terdengar. Lagu Indonesia Raya serta Mars OMK pun terlantun lantang. Perjalanan jauh yang telah ditempuh dari daerah masing-masing tak lantas membuat semangat memudar. Nah, sebelum melangkah untuk masuk dalam kegiatan ini lebih dalam, setiap peserta diajak berdinamika, mengekspresikan diri, dan mengetahui rulesserta kesepakatan kegiatan. Ya, namanya aja Leadership Camp ya teman-teman. Seluruh peserta harus benar-benar siap untuk dapat mengikuti setiap proses pelatihan agar tujuan bersama dapat tercapai, yaitu menjadi OMK yang BOS!

 

Dinamika telah selesai dan kesepakatan telah dibuat. Sekarang waktunya seluruh peserta menuju tempat utama Leadership Camp, yaitu di desa Sindang Jati Provinsi Bengkulu. Waktu yang ditempuh untuk sampai ditempat ini kurang lebih 2 jam. Dalam perjalanan, peserta dilatih untuk mampu bertahan pada keadaan yang tidak enak, mau bekerja sama antar anggota kelompok, dan tentunya bersedia untuk saling melengkapi dan berkorban.

 

Peserta disambut dengan udara Sindang yang sejuk walau gerimis, serta pemandangan alam yang menyegarkan. Setelah tiba, peserta yang telah dikelompokkan ke dalamPring Ampel, Pring Kuning, Pring Petung, Pring Tali, dan Pring Wulung,segera diarahkan untuk mengisi amunisi (makan siang)  sebelum melanjutkan rangkaian pelatihan.

 

pelembang3Pada proses pertama, seluruh peserta diajak untuk dapat mengenal dirinya sendiri, mampu mengungkapkan siapa dirinya, serta mampu menyadari kekurangan dan kelebihannya, melalui ceramah, diskusi, dan refleksi yang dibawakan Sr. Carolisa, FCH. Selanjutnya peserta boleh untuk beristirahat dan membangun camp masing-masing. Yeyyy, campingdimulai!

 

Malam akhirnya tiba. Setelah selesai dari keperluan pribadi, peserta diajak untuk masuk lebih dalam ke diri sendiri dan kelompok. Refleksi aku dan kelompokku dilakukan dengan pendampingan Pamong masing-masing. Disessi ini, masing-masing peserta mulai mengenal lebih dekat satu sama lain. Yang pastinya, sessi ini mampu dijadikan modal awal kelompok untuk bisa fight sampai hari terkhir. Aktifitassilensium titik diri menjadi akhir pada malam ini, yang membawa peserta sampai pada penerimaan Sakramen Tobat.

 

Sisa hujan di sekeliling tenda pada pagi hari selanjutnya menjadi sebuah bukti bahwa 57 OMK KAPal ini adalah OMK yang hebat. Hujan yang turun pada dini hari tak serta merta membuat peserta tumbang, malah menjadi tambah semangat. Dihari kedua Saudara Sutan Bonamora Zonneveld mengajak peserta untuk memahami tantangan-tantangan yang ada dalam sisi kedagingan, salah satunya dengan menyaksikan kesaksian-kesaksian mengenai intoleransi dan perjuangan hidup. Dari kisah yang ditampilkan, peserta diminta untuk dapat memetik makna baik melalui sharing kelompok. Selain itu juga, peserta diajak untuk mengenal dan mampu menjawab tantangan imannya sebagai seorang Katolik.

 

Hari telah menjelang siang. Waktunya bagi peserta untuk membuat rencana dan melakukan kegiatan positif bersama warga sekitar. Pada sessi ini peserta dilatih untuk mampu berinteraksi baik dengan orang lain, mampu melayani antar sesama, berani untuk keluar dari zona nyamannya, semakin peduli terhadap orang lain, serta menjadi orang muda yang semakin kreatif.

 

Setelah acara bebas namun positif itu selesai, peserta mengikuti materi dan diskusi mengenai Kepemimpinan Yesus yang dibawakan oleh RDGadingYohanes Sianipar. Dalam sesi ini peserta diajak untuk lebih mengenal dan belajar bagaimana Yesus memimpin murid-muridnya. Harapannya, OMK, dalam karya selanjutnya, mampu meneladani cara Yesus yang penuh cinta kasih namun tegas. Selain itu juga, peserta mendapatkan pendalaman tentang Orang Muda Tulang Punggung Gereja (agent of change) dan Dunia Orang Muda Jaman Now. Perubahan zaman dan tuntutan orang muda yang semakin besar, sedikit banyak mempengaruhi pertumbuhan imannya. Oleh karena itu, pada sesi ini peserta diajak untuk memahami dasar biblis aturan dan ensiklik tentang fungsi dan peran orang muda bagi gereja, memahami “penolakan hirarki, kelompok, dan umat” terhadap orang muda, serta memahami peluang dan tantangan orang muda. Tidak hanya itu saja, RPBlasius Sukoto juga membagikan pengetahuan dan semangat mengenai spiritualitas orang muda sebagai imam, nabi, dan raja, sehingga peserta akhirnya mengetahui keberpihakan gereja terhadap masalah sosial, memahami panggilan orang muda dalam kehidupan sosial, serta memahami perannya sebagai imam, nabi, dan raja.

 

Tak terasa malam telah tiba. Peseta berdiskusi untuk membuat rencana tindakan positif bagi komunitasnya, dilanjutkan refleksi diri dan sharing tentang semua materi yang didapatkan pada hari tersebut serta melakukan evaluasi diri. Refleksi diri yang dilakukan dari hari pertama dituangkan peserta kedalam buku pribadi, yang nantinya mampu dijadikan catatan sekaligus pengingat bagi masing-masing diri.

 

Setelah rengkaian materi, refleksi, sharing, serta evaluasi selesai peserta mendapat tugas untuk mengambil baret secara berkelompok. Kegiatan ini menjadi pelatihan diri untuk dapat semakin berani, semakin taat, dan semakin melayani. Tantangan-tantangan yang dihadapi pada malam itu, adalah suatu pembuktian peserta terhadap dirinya dan Tuhan. Pada akhir kegiatan ini, seluruh peserta diajak berekonsiliasi melalui pembasuhan kaki. Proses berat yang telah dilewati dari awal berakhir disini. Proses telah selesai, waktunya untuk bermaaf-maafan.

 

Sebagai bentuk kemenangan mereka, peserta dan panitia melakukan pesta sederhana dengan penyalaaan api unggun, bernyanyi, berjoget, dan bakar sate bersama. Yey, aura kemenangan dan bahagia benar-benar terpancar diwajah peserta, ya walaupun ada yang sudah menampakkan wajah lelah dan ngantuknya hehhe.

 

pelembang2Keesokan harinya setiap kelompok masih mengikuti rangkaian outbond seru dan berhadiah. Walaupun proses telah selesai, seluruh peserta tetap semangat dan antusias. Panas dan rasa lelah tak dihiraukan, mereka tetap jalan terus. Hari itu juga menjadi momentum pengucapan ikrar OMK yang siap untuk semakin BOS (Brave(berani)– Obidient (taat) – Serve(melayani)). Ikrarpun semakin dikokohkan dengan dilantiknya seluruh peserta sebagai OMK Angkatan I Leadership Camp KAPal oleh RP Blasius Sukoto pada Perayaan Ekaristi sekaligus penutupan rangkaian kegiatan di Stasi St. Fransiskus Asisi Sindang Jati.

 

Angkatan I telah lahir, semangat baru telah tertanam. 57 Orang Muda Katolik siap untuk kembali menjadi pribadi yang lebih hebat. Apakah kamu siap untuk angkatan selanjutnya? Siapkan dirimu. Salam BOS!!!!!!!! (fuw)

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *