Memulai Langkah

Pertemuan Komkep dengan Pemerhati Orang Muda Keuskupan

Melihat pentingnya kaderisasi dan peluang wirausaha

lampung4Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang sedang mengusahkan kelengkapan Tim Kerja. Mengapa harus dilengkapi dan dioptimalkan Tim kerja ini? Karena selama ini kalau Romo Komkep pindah tugas lantas penggantinya harus memulai dari nol lagi untuk langkah kerja dan timnya,sehingga rencana dan program kerja tidak semua terakomodasi dan tereksekusi dengan baik. Saat ini sudah ada beberapa divisi dalam Tim Komkep, dan yang  saat ini sedang bekerja adalah Tim pemerhati orang muda di sekitar Bandar Lampung. Mereka adalah orang-orang yang memiliki perhatian terhadap pendampingan orang muda. Sebelumnya dan selama ini mereka telah aktif mendampingi orang muda di tempat asal mereka masing-masing. Hari ini adalah  kali kedua Tim Komkep Keuskupan Tanjungkarang bertemu dan bincang-bincang bersama para Pemerhati Orang Muda ini. Pertemuan dilaksanakan di kediaman Bapak T. Purnomo pada hari Minggu 22 April 2018. Selain melengkapi Tim Kerja komkep, Ketua Komkep Keuskupan Tanjungkarang yakni Rm Eko SCJ mengajak para pemerhati orang muda ini untuk mulai berpikir dan membuat modul pendampingan orang muda di bidang kaderisasi dan kewirausahaan.

 

Berawal dari keprihatinan Romo Komkep dan para Romo di keuskupan ini yang sering melihat penurunan militansi dan daya juang orang muda karena telah dininabobokan oleh fasilitas modern pada jaman ini.  Orang muda saat ini mudah mengeluh, loyo, kurang bersemangat dan lebih melihat kepentingan dan kesenangan diri, sedangkan keterlibatan dalam hidup menggereja dan iman mereka kurang terperhatikan dengan baik. Memang masih ada orang muda yang punya militansi dan struggle yang tinggi, namun tidak banyak. Semua kebiasaan melihat dan pengalaman menikmati yang serba instan ini membuat hidup dan mentalitas orang muda juga inginnya instan. Apa yang diinginkan harus ada saat itu juga, entah caranya bagaimana, pokoknya harus ada dan sebisa mungkin cepat mendapatkan. Mudah sekali menciderai prosesnya.  Hidup menjadi grusah-grusuh dan kurang terkendali dengan baik. Demikian juga dalam Gereja, banyak orang muda yang hanya menjadi penonton dan penikmat kegiatan saja, atau malah bersembunyi di balik kerumunan, dan kurang berani tampil. Datang ke Gereja hanya menjadi shopper saja. Setelah itu pulang dan larut kembali dalam dunianya.

 

Karena militansi iman yang kurang maka mengakibatkan daya juang menurun, ketidakmampuan bertahan dalam iman dan pendirian, terombang-ambing oleh tawaran dan pilihan, mudah menggadaikan iman, dan tidak menutup kemungkinan juga kehilangan jatidiri sebagai orang Kristiani dan lebih menyerupai dunia di sekitarnya, hidupnya kurang bisa memberi warna. Bisa jadi karena pengetahuan dan pemahaman iman yang kurang, atau memang jenis kepribadian yang tidak mau tahu mengenai hal itu. Nah, inilah yang mau ditangkal dan diatasi dengan kaderisasi orang muda. Dengan kaderisasi maka orang muda akan dibantu menemukan jatidirinya sebagai pribadi dan orang beriman krisitiani.

 

lampungYang kedua mengenai kewirausahaan. Mereka yang kuliah seringkali punya frame pemikiran angan-angan, kalau lulus kuliah ya melamar/mencari kerja, duduk di kantor, berdasi, nyaman dan mendapatkan gaji. Mengapa mereka tidak berpikiran setelah lulus kuliah lalu membuka usaha sendiri berdasarkan ilmu yang sudah digalinya? Bukankah di negara kita saat ini sudah bertumpuk sarjana yang menganggur karena menunggu dan mencari pekerjaan?  Menghadapi itu semua maka dibentuklah tim kewirausahaan ini yang akan membantu orang muda untuk memiliki pemikiran untuk menciptakan lapangan  kerja sendiri, berwirausaha sendiri dan tidak menggantungkan diri pada lembaga lain yang belum tentu menjanjikan masa depan yang baik. Maka tim kewirausahaan akan membantu orang muda untuk membuka pemikirannya dan melihat peluang-peluang usaha itu yang bisa mereka ciptaan sendiri. Nantinya tim kewirausahaan ini akan bekerjasama dengan mereka yang memiliki usaha untuk sharing pengalaman bagaimana mengelola usaha, bagaimana permodalan dan sharing kegagalan serta kebangkitannya. Membuka usaha sendiri dan mengelolanya belajar dari orang-orang yang sudah berhasil lebih dulu melakukan, ini kiranya akan membantu orang muda membuka peluang usaha mereka.

 

Untuk penyusunan modul kaderisasi akan mengarah pada regenerasi di kepengurusan OMK paroki dan keuskupan. Kaderisasi dasar dan kaderasasi madya akan diusahakan lebih dulu. Maka modul pendampingan akan diusahakn segera disusun dan diterapkan. Nanti sebagai awalan akan diterapkan lebih dulu di stasi Way Kandis sebagai sarana penerapan dan evaluasi awal mengenai modul ini. Bagaimanapun pengalaman memimpin itu perlu pada tingkat apapun. Ada banyak orang muda yang pernah menjalani kaderisasi dan pelatihan kepemimpinan baik di dalam maupun di luar keuskupan ini, mereka ini akan dilibatkan untuk membantu adik-adiknya di OMK untuk kaderisasi. Mereka yang telah menjalani kaderisasi harus tetap dirawat dengan cara dilibatkan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya dalam bidang kaderisasi. Bagaimanapun perubahan mentalitas dan cara pandang harus mulai diusahakan melalui pelatihan-pelatihan yang akan dilaksanakan nanti.

 

Maka itulah maksud dan tujuan pembentukan tim kaderisasi dan kewirausahaan dalam Tim Komkep Keuskupan Tanjungkarang. Semoga bisa terbentuk dan terlaksana dengan  baik bagi pendampingan orang muda. (Rm Eko-Tim Komkep Tjk)

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *