Seri Liturgi
Syalom aleikhem.
Setiap bangsa punya adat bertamu. Di sini umumnya tamu berseru: “Permisi.” Tanpa permisi, orang kurang ajar. Gedung gereja itu rumah Tuhan, umat-Nya tamu. Tamu wajib permisi kepada tuan rumah. Kalau begitu, saat datang ke rumah-Nya, permisilah. Caranya?
Langkah #1:
Sikap hormat. Begitu pintu gereja dimasuki, sikap hormat adalah mutlak.
Langkah #2:
Ambil air suci dengan ujung jari.
Langkah #3:
Buat Tanda Salib dengan air suci. Saat buat Tanda Salib, jangan lalai ucapannya: “Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.” Ucapan dapat juga dibatinkan. Lakukan tanda itu dengan khidmat. Kekurangan banyak orang adalah melakukan itu tanpa khidmat. Kalau Tanda Salib dibuat khidmat, ternyata tak terlampau cepat. Kalau Tanda Salib terlalu cepat, agaknya asal-asalan. Janganlah. Itu tak hormat kepada Sang Tuan Rumah.
Langkah #4:
Berlutut-satu-kaki sebelum ke tempat duduk. Kalau mau khidmat, ini juga tak cepat-cepat. Zaman now apa-apa serba cepat. Di rumah Tuhan, cepat-cepat bisa jadi racun. Berlututlah khidmat seraya berucap dalam hati – contoh: “Tuhan, saya datang” atau “Saya hadir, ya Yesus” atau doa karangan sendiri. Perkataan macam itulah permisi kepada Tuhan, permisi di rumah suci. Ingatlah, jangan kurang adab, anda sungguh tamu terhormat Tuhan.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katkiter