TERASIK 2018
Menjawab tantangan yang dihadapi dalam dunia orang muda saat ini yang rentan terhadap pergaulan bebas, narkoba, efek negatif media sosial dan kerusakan lingkungan hidup. Komisi Kepemudaan Palangka Raya mengajak pengurus dan pemerhati orang muda Katolik dari seluruh paroki di keuskupan dalam acara Temu Koordinasi Orang Muda Katolik Keuskupan Palangka Raya (TERASIK) 2018. Acara ini diadakan selama 3 hari yaitu 1-3 Juni 2018.
Pertemuan ini diikuti oleh sekitar 125 orang muda dari 21 paroki di Keuskupan Palangka Raya. Kegiatan ini diawali dengan Misa Pembuka yang dipimpin langsung oleh Bapak Uskup Palangka Raya, Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka, MSF didampingi oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI Rm Antonius Haryanto, Pr dan Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Palangka Raya, Rm Penta Lima, Pr.
Kegiatan yang baru diadakan pertama kali di Keuskupan Palangka Raya ini menjadi wadah pertemuan pengurus OMK antar paroki, sarana pembinaan iman, kepribadian dan juga refleksi bersama dalam pembinaan pendampingan OMK. Selain itu, kegiatan ini menjadi media untuk menggali kembali hasil dan semangat pertemuan Youth Day baik Palangka Raya Youth Day, Indonesia Youth Day dan Asian Youth Day.
Keuskupan Palangka Raya memiliki arah dasar yaitu Gereja Keuskupan Palangka Raya yang Mandiri, Missioner dan Peduli Lingkungan Hidup. Sehingga, menjadi roh dalam pertemuan ini yaitu OMK yang Mandiri, Missioner dan Peduli Lingkungan Hidup.
Beberapa narasumber diundang untuk mengisi pertemuan yang berlangsung beberapa hari ke depan. Di antaranya yaitu, Komkep KWI yang akan berbagi seputar materi OMK yang mandiri dan missioner. Selain itu, praktisi yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup eseperti awam Katolik dan NGO WWF akan membagikan pengalamannya dalam sesi OMK yang peduli lingkungan hidup.
Harapannya OMK menjadi pribadi yang mandiri yaitu pribadi yang mampu bertindak positif, berfikir kritis dan kreatif dalam menjawab persoalan dan tantangan kehidupan di lingkup keluarga, masyarakat dan Gereja, juga mandiri dalam memanfaatkan potensi diri untuk peningkatan pemberdayaan ekonomi kaum muda. OMK juga dituntut menjadi missioner, artinya turut serta dalam pewartaan Injil, terbuka dalam karya Gereja serta aktif dalam perasulan melalui media sosial yang dewasa ini sangat akrab dengan dunia orang muda. Selain itu, OMK harus peduli dengan lingkungan hidup. Bumi sebagai rumah tinggal bersama perlu dipelihara. Isu pemanasan global dan eksploitasi alam bahkan hal kecil seperti pembuangan sampah tidak pada tempatnya menjadi perhatian bersama. Pendidikan ekologis menjadi penting bagi OMK. Kewajiban merawat bagi menjadi perwujudan iman OMK.
Semoga kegiatan ini menjadi wadah pembinaan dan membawa semangat baru bagi OMK dalam mewujudkan karya pelayanan pendampingan OMK sehingga dapat bergerak searah dengan keprihatinan bersama dan arah dasar Keuskupan Palangka Raya. Amin.
-lusiadewi-
Photo by eleonora