Sudah menjadi agenda rutin, alumni Temu Kebangsaan (Tembang) Orang Muda untuk silaturahmi buka puasa bersama. Sabtu (18/05), alumni Tembang dari empat angkatan berkumpul bersama di Aula PGI Jakarta Pusat, silaturahmi di bulan puasa ini. Kegiatan Tembang sendiri diselenggarakan untuk mempertemukan orang muda dari berbagai latar belakang perbedaan (agama, kepercayaan, suku dll) untuk menjawab tantangan bangsa. Beberapa tantangan bangsa yang mereka coba jawab adalah kelestarian lingkungan hidup, media sosial dan dunia digital, pendidikan, kewirausahaan dan antikorupsi.
Sekitar 90 alumni Temu Kebangsaan Orang Muda berkumpul di sore itu memulai kegiatan dengan nonton bersama. Film dokumenter berjudul Jihad Selfie yang berkisah tentang upaya ISIS merekrut pemuda untuk melakukan teror. Tujuan dari menonton film ini adalah untuk memberi kesadaran mengenai keberadaan kelompok radikal dan fase yang terjadi hingga seseorang menjadi radikal.
Sesudah menonton, alumni Temu Kebangsaan Orang Muda, berdiskusi dengan Rizky Maulana, researcher film Jihad Selfi sekaligus pegiat organisasi yang banyak membantu para terpidana terorisme untuk tidak menjadi radikal. Sedangkan, Subhi Azhari dari Yayasan Inklusif sekaligus salah satu presidium Jaringan Gusdurian menyatakan bibit radikalisme biasanya dimulai dari sikap intoleran. Tidak menghargai orang yang berbeda pandangan atau agama. Sikap intoleran bila tidak ditangani dengan tepat akan memuncak menjadi radikalisme. Oleh karena itu, pertemuan lintas agama dan kepercayaan seperti Temu Kebangsaan Orang Muda ini perlu diperluas, diperbanyak untuk menciptakan Indonesia ramah bagi semua orang.
Usai diskusi, peserta memulai buka puasa dengan menikmati Takjil yang disediakan, setelah itu para alumni yang beragama Islam menunaikan Sholat Maghrib. Usai sholat, makan bersama dengan sajian liwetan beralas daun dilakukan. Tampak para alumni lintas angkatan menikmati makanan sambil bercanda dan bercerita.
Sukacita bangsa ini adalah sukacita generasi yang mau menjaga kebersamaan dan keutuhan bangsa ini. Menjelang penetapan hasil pemilu pada 22 Mei 2019, Temu Kebangsaan mengusung harapan di Ramadhan Kareem : Jaga Lisan, Jaga Jempol, Jaga Indonesia. Menjaga lisan untuk saling menghargai, mengjaga jempol untuk tidak menyebar hoax atau berita yang memecah belah bangsa, demi menjaga Indonesia.