BUKU DAN PERPUSTAKAAN, MASIHKAH RELEVAN DAN SIGNIFIKAN?

14 September
Hari Kunjung Perpustakaan

 

Zaman now, ketika teknologi informasi berkembang pesat, banyak orang jadi mempertanyakan peran buku dan perpustakaan. Bukankah sekarang sudah ada Youtube? Untuk apalagi kita membaca buku dan pergi ke perpustakaan? Perpustakaan tak lagi punya peran dan makna bagi generasi milenial pada era digital.

Kondisi tersebut diperparah lagi dengan sejumlah temuan di lapangan. Kebanyakan SDM pengelola perpustakaan tak punya kompetensi yang cukup. Lembaga-lembaga juga tak memberi perhatian atau membuat kebijakan yang mendukung penggunaan perpustakaan.

Konten Itu Tetap, Teknologi yang Berubah
Muhamad Ihsanudin M.Hum, Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia, mempunyai pandangan berbeda dengan kecenderungan umum.

Menurut Ihsan, “Dalam era digital, persoalan konten itu tetap, hanya teknologinya saja yang berubah. Nah, pustakawan adalah orang yang memegang konten itu.”

Peran pustakawan, ujar Ihsan,”Adalah menemani pembaca untuk menapaki tahap-tahap menerima data, mendapat informasi, memperoleh pengetahuan dan akhirnya beroleh kebijaksanaan.”

Era milenial dan digital ini justru adalah eranya pustakawan. Dengan derasnya arus informasi melalui media-media komunikasi, “Kehadiran perpustakaan makin relevan, dan tugas pustakawan pun makin bertambah,” kata Ihsan.

Dengan rangkaiaan alur ‘data, information, knowledge,dan wisdom’, tegas Ihsan, “Membangun perpustakaan itu membangun kehidupan.”

(Helena D. Justicia)

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *