KEBAIKAN PERLU DIBAGIKAN, KEKURANGAN ADALAH PANGGILAN UNTUK SALING MENYEMPURNAKAN

( 21 Maret, Hari Penghapusan Diskriminasi Ras Internasional)

Oleh: Helena Dewi Justicia

Hidup ini kompleks. Karena itulah, orang membuat kategori agar lebih mudah memahaminya. Jenis kategori itu misalnya jenis kelamin (laki-laki, perempuan), usia (bayi, anak-anak, remaja, orang muda, lansia). Ada kategori yang melekat pada orang karena faktor given atau terberi, seperti jenis kelamin; ada yang karena disematkan, seperti kaya & miskin, baik & jahat.

Satu konsekuensi yang mengikuti terciptanya kategori adalah pelekatan sifat-sifat yang seringkali subjektif. Misalnya, perempuan dikaitkan dengan sifat kelemahlembutan, sementara laki-laki dikaitkan dengan ketegasan bahkan kekasaran. Padahal, sifat-sifat itu tidak besifat mutlak. Ada juga laki-laki yang lembut, sementara perempuan juga ada yang kasar. Karena itulah, orang perlu berhati-hati dalam membuat kategori termasuk melekatkan sifat-sifat kepadanya.

 

Konflik dan Pertikaian karena Kategori

Sejarah panjang kemanusiaan mencatat betapa banyak konflik dan pertikaian terjadi karena kategori. Tragedi memilukan yang masih terjadi hingga kini adalah rasialisme. Rasialialisme adalah sistem diskriminasi dan ketidakadilan terhadap suatu kelompok atas dasar kepercayaan bahwa satu ras lebih unggul daripada ras lainnya. Rasialisme adalah produk dari persepsi sosial terhadap perbedaan biologis: warna kulit, ras atau etnisitas. Diskriminasi dilakukan dalam bentuk perlakuan yang tidak adil dalam hal pendidikan, layanan kesehatan hingga kekerasan seperti pelecehan bahkan sampai pembunuhan.

Kasus terakhir terjadi di Amerika, ketika George Floyd, seorang lelaki Afro-Amerika tewas di tangan polisi berkulit putih pada 25 Mei 2020. Floyd hendak ditangkap karena dituduh melakukan transaksi dengan uang palsu. Floyd sudah dalam keadaan tak berdaya dan menelungkup di jalan, namun polisi tetap menjepit lehernya dengan lutut sehingga Floyd tewas kehabisan oksigen.

Masih banyak kasus-kasus lain  yang dapat kita temukan dalam sejarah. Pembantaian terhadap orang Yahudi yang dilakukan oleh Nazi, misalnya.

 

Rasialisme di Indonesia

Indonesia adalah negara multikultur, karenanya multi ras dan multi etnis. Di Indonesia hidup orang China, orang Arab, India dan banyak lagi lainnya. Tentang etnis, dapat disebut etnis Dayak, Madura, Jawa, Papua dan sebagainya. Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa. Ini adalah karunia yang besar dari Allah, namun juga menjadi potensi konflik di tangan manusia. Pada tahun 2002, di Kalimantan,  sebanyak 500 orang Dayak dan 100 ribu orang Madura tewas akibat pertikaian antara suku Dayak & Madura. Bahkan kasus pembunuhan di Kutai Barat pada Februari 2021 yang dilakukan oleh seorang Madura terhadap seorang perempuan Dayak pun melebar ke isu rasialisme. Untunglah aparat keamanan dan tetua adat setempat dapat meredakan gelombang amarah masyarakat sehingga tidak terjadi pertikaian rasial.

 

Bagaimana Menanggulangi Rasisme?

Perbedaan itu pasti ada; kategori pun melekat kepadanya. Sifat-sifat juga dilekatkan kepadanya, yang biasa disebut dengan stereotipe. Stereotipe ada dua jenis sebetulnya: positif dan negatif. Jujur, baik hati, adalah stereotipe positif. Jahat, sombong, adalah stereotipe negatif. Stereotipe negatif dapat menumbuhkan bahkan menyuburkan kebencian. Kebencian dapat mewujud tindakan-tindakan diskriminatif bahkan hingga kekerasan.

Orang muda Katolik (OMK), dipanggil untuk menjadi pemeran utama dalam negara yang multi ras dan multietnis ini. Jadilah pembawa perdamaian! Di tengah situasi yang kompleks, OMK dipanggil untuk menjadi jernih. Kebenaran adalah pilar perdamaian. OMK diajak untuk tidak terpaku, terbelenggu, atau bahkan disetir oleh persepsi rasialis. Baik jika OMK tidak memandang dirinya lebih baik daripada OMK lain, termasuk soal kesukuannya. Kebaikan perlu dibagikan, akan tetapi kekurangan adalah panggilan untuk saling menyempurnakan. Salam semangat muda! **

Post Author: komkep kwi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *